Langsung ke konten utama

TANGISAN DI UJUNG MUARA



  Sosok hangat dan ceria yang hidup dalam kesederhanaannya, kini menjadi menjadi sosok yang suram. Miren adalah seorang gadis berumur 17 tahun yang cantik yang baik hati dan juga cerdas. Sedari kecil ia hidup dalam keterpurukan dan kemiskinan yang tidak ada ada ujungnya. Beberapa tahun yang lalu sang ayah tewas dalam sebuah insiden kebakaran, semenjak itu penderitaan Miren akan dimulai. Untuk membiayai kehidupan sehari hari, ibu Miren bekerja sebagai tukang pijat. Beliau memiliki paras cantik dan tubuh yang menawan. Suatu hari Miren meminta uang untuk membeli seragam baru kepada ibunya. Akan tetapi ibunya marah dan bersikukuh tidak membelikannya seragam baru.

  "Ibu selama 3 tahun ini aku tidak memiliki seragam yang layak untuk digunakan, bahkan semua ini adalah seragam bekas yang dipungut dari jalanan."

  "Sampai kapan pun ibu tidak akan membelikanmu seragam baru Miren!! Kita ini miskinnn, untuk makan saja sangat susah!! Uang dari manaa???"

  Keduanya saling berdebat diruang tamu. Leon yang menyaksikan kejadian itu dari jendela rumahnya merasa kasian kepada Miren. Kemudian perdebatan itu berakhir dengan tangisan Miren yang sambil berjalan ke arah sekolahan. Leon segera mengejar miren dan memberikan seragamnya untuk Miren.

  "Jangan menangis, aku sudah mendengarnya tanpa sengaja." Leon berusaha menenangkan Miren.

  "Terima kasih Leon, akan tetapi mulai sekarang jangan pedulikan aku lagi." Sambil terisak-isak Miren menghindar dari Leon.

  "Kenapa? Apa yang salah?? Kita adalah sahabat dari kecil dan kita adalah tetangga. Bagaimana bisa aku tidak mempedulikanmu disaat kamu membutuhkan aku?”

  "Aku tidak ingin ibumu mencaci maki keluargaku lagi Leon, orang tuamu menentang pertemanan kita. Kamu kaya sedangkan aku sangat miskin" seketika Miren berlari sambil menangis menjauhi Leon.

  Setiba di sekolah, Miren selalu dijadikan bahan candaan oleh teman-temannya. Hal tersebut terjadi setiap hari tiada henti.

  "Lihat itu gengs! Seragam kumal dan jelek masih berani masuk sekolah hahahaha dasar miskin.” Kata salah satu siswa menghujat Miren.

  "Lihat diaa haahhaahahaha, seperti gelandangan yang menjijikan." Sindiran-sindiran itu terus terlontarkan.

  Miren hanya terdiam dan memendam sakit hatinya. Meskipun tidak ada seorangpun yang sudi berteman dengannya namun Miren tetap semangat bersekolah. Selama ini Leon adalah satu-satunya sahabat yang selalu membantu dan melindungi Miren. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya Miren memendam rasa terhadap Leon. Namun karena pekerjaan ibunya, keluarga Miren dipandang sebelah mata dan dijauhi oleh para tetangga termasuk orang tua Leon.

  Meskipun kini ada jarak diantara mereka, Leon tetap memerhatikan Miren walau dari jauh. Dimata Leon, Miren adalah sahabat berharga baginya, sehingga dia tidak ingin kehilangan Miren.

  Dari hari ke hari keduanya saling sibuk mempersiapkan ujian. Ketika Miren hendak ke perpustakaan dia melihat Leon berbincang akrab dengan gadis cantik yang merupakan bintang sekolahan. Gadis itu bernama Jasmee, dia adalah gadis baik dan jenius yang berasal dari keluarga konglomerat. Tak jarang semua siswa laki- laki sangat mendambakan sosok Jasmee yang nyaris sempurna itu. Melihat kedekatan Leon dan jasmee, Miren merasakan sesak yang menggebu-gebu. Ia semakin sadar bahwa dia tidak pantas memiliki rasa yg lebih terhadap Leon.

  Disuatu pagi, saat mentari mengintip dari balik tirai, Miren terbangun. Ia merasakan gatal dan nyeri dibagian organ intimnya. Karena merasa kuatir, diam-diam ia pergi ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan, Miren diketahui mengidap penyakit menular yang serius dan harus segera dioperasi agar tidak infeksi. Seketika muka Miren berubah menjadi pucat pasi.
   
  Berhari-hari dia memikirkan penyakitnya, hatinya terbalut oleh ketakutan yang luarbiasa. Dia berusaha menutupi rahasia itu dari siapapun. Karena harga salep dari dokter sangat mahal, secara diam-diam Miren pergi ke sebuah tempat pengobatan herbal untuk membeli salep*** untuk mengurangi rasa nyerinya.
    
  Namun, Yura yang merupakan teman sekelas Miren memergoki hal tersebut. Lalu Yura menyebarkan gosip kepada semua teman-teman nya termasuk Leon. Semua siswa disekolah menjauhi Miren bahkan Leon pun tampak kecewa terhadap Miren. Semua teman-teman nya menindas dan menuduh Miren adalah seorang pelacur sehingga mengidap penyakit menular itu. Yura sangat senang melihat Miren dirundung. Miren hanya bisa menangis dan bersujud bahwa dia tidak pernah melakukan itu namun tidak ada satupun dari mereka yg percaya. Tiba-tiba datang siswa tampan bernama Justin yang membantu Miren bangkit. Sejak saat itu, Justin bersimpati kepada Miren. Bahkan justin selalu membela Miren dari hinaan orang.

  Hari demi hari telah dilewati, Miren mengetahui fakta baru bahwa Jasmee ternyata adalah adik kandung Justin. Sejak saat itu, Miren dan Jasmee menjadi teman baik. Namun sangat disayangkan, Yura tidak senang melihat Miren mendapatkan banyak perhatian dan kasih sayang.

  Suatu hari, Yura berencana menjebak dan menjatuhkan Miren dari atap sekolah siapa sangka yang terjatuh bukan miren melainkan Jasmee. Kejadian itu tanpa sengaja diketahui oleh Miren namun, Yura terburu kabur meninggalkan Miren. Semua siswa menggerumuni jasmee yang tewas ditempat. Semua mengira bahwa Miren adalah pembunuh. Leon dan justin yang mengetahui hal tersebut sangat marah dan membenci miren sebagai pembunuh.

  Setelah kejadian itu, Miren berusaha menjelaskan kepada Justin dan Leon tetapi mereka mengabaikan Miren. Rasa sesak didada yg kian mendesak terasa ingin meledak. Tangisan pasrah Miren membanjiri wajah cantiknya. Semua teman terbaik Miren telah tega meninggalkannya tanpa mendengarkan seuntai katapun dari Miren.

  "Apa aku harus membuktikan dengan mati, baru kalian akan percaya?"... Bisikan itu terlintas dalam pikiran Miren.

  Keesokan harinya, semua siswa mendapat kabar bahwa Miren akan meloncat disebuah Muara Sungai. Mendengar kabar itu, semua siswa termasuk Leon dan Justin segera berlari menuju lokasi Miren. Saat mereka tiba, Miren benar-benar berdiri diperbatasan Muara itu. Semua siswa justru menertawakannya dan menganggap itu lelucon. Leon dan Justin yg melihat itu hanya terdiam. Setelah Cukup lama mereka menghina dan meremehkan Miren, Miren pun membuka suara. 

  "Aku bukan pelacur, dan aku juga bukan pembunuh. Kenapa kalian selalu menyudutkan aku? Ini semua bukan keinginanku. Berulang kali aku berkata jujur namun satupun dari kalian tidak ada yg membantu dan percaya. Apa kalian anggap itu lucu?? Apa kalian bahagia melakukan ini padaku? kalian boleh menganggapku membunuh Jasmee, tapi kalian perlu tau bahwa kalian semua yang telah membunuhku.” Dengan derai airmata bercucuran dipipinya,Miren melontarkan isi hatinya yang telah lama membendung penderitaan.

  Semua siswa membisu dan suasana menjadi hening. Tanpa ragu, Miren berlari ke arah Muara Sungai itu sambil menangis. Justin yang menyadari itu segera mengejar Miren dan berusaha menghentikannya.

  "Miren!! Berhentii!!! Jangan loncatt!!!! Jangan lakukan itu miren!!!!!" Leon berlari secepat mungkin dan berteriak ke arah Miren.

  Namun, Miren tetap memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Semua siswa yang melihat kejadian itu panik dan terjadi kegaduhan hingga semua siswa berteriak - teriak menghentikan Miren. Namun terlambat, Miren telah meloncat. Semua siswa yang menyaksikan kejadian itu menangis histeris bahkan beberapa diantaranya pingsan. Namun, dengan sigap Justin menceburkan dirinya dan menyelamatkan Miren.
    
  Semua siswa berlarian menghampiri Justin dan Miren. Meski Mireen masih bernafas tetapi dia tidak sadarkan diri. Setelah kejadian itu, Miren menjalani perawatan dirumah sakit selama 1 bulan. Selama Miren dirawat, persidangan kasus kematian jasmee telah menetapkan bahwa Yura adalah pembunuh sebenarnya. Dan pihak psikolog mengungkapkan bahwa Yura memiliki masalalu yang tragis. Yura diduga pernah menjadi korban pembulian,hingga dia mengalami trauma dan gangguan jiwa. Saat semua siswa mengetahui kebenarannya, mereka sangat menyesali perbuatan mereka selama ini. Mereka berbondong-bondong memohon maaf dihadapan Miren. 

Lalu, apa fakta sebenarnya terkait penyakit Miren??

  Telah terungkap bahwa selama ini ibu Miren adalah tukang pijat ++ yang melayani berbagai pria setiap harinya. Beliau berharap dengan pekerjaan itu bisa membiayai Miren hingga kuliah. Hingga suatu ketika beliau membuat kecerobohan besar yang menghancurkan hidup putrinya. Handuk Miren yang tidak sengaja pernah digunakan oleh pelanggan Ibu Miren. Beliau sangat menyesali kejadian itu, dan bersumpah untuk berhenti dari pekerjaan hina itu.

~~Chisana Chece~~
~~XII MIPA~~

#SMAKSATYACENDIKAJEMBER

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HYMNE dan MARS SATYA CENDIKA

HYMNE SATYA CENDIKA Cipt: Drs. Th. Indra.P.J Bergema lembut dalam kalbuku Getar darma kasihmu Cerahkan budi ulurkan asa Kepada insan kelana Satya Cendika almamaterku Harapan taruna bangsa Satya Cendika almamaterku Benih hidup di hatiku MARS SATYA CENDIKA 1 Cipt: Drs. Th. Indra.P.J Kami Tunas muda bangsa penerus perjuangan luhur Majukan masyarakat  sejahtera, rukun, dan damai Belajar itulah tugasku Jadi pribadi mandiri Budi pekerti luhur Jiwa Pancasila Tekun berdoa dengan Santo Albertus Kembangkan api semangat Albertus Maju bersama Santo Albertus Satya Cendika Satya Cendika Majulah Satya Cendika Satya Cendika Jayalah Kristus Pribadi Illahi menjadi teladan kami Dalam bekerja sama  mengabdi pada sesama Teguh kokoh pendirian walau diterpa cobaan Dalam mencapai cita hidup yang sejati Tekun berdoa dengan Santo Albertus Kembangkan api semangat Albertus Maju bersama Santo Albertus Satya Cendika Satya Cendika Majulah Satya Cendika Satya Cendika Jayalah MARS SATYA CENDIKA 2 Cipt: Drs. ...

SMA KATOLIK SATYA CENDIKA JEMBER : VISI MISI

SMA KATOLIK SATYA CENDIKA JEMBER MOTTO Darmesti Bhuwanareksana Menjaga Dunia Dengan Nilai-Nilai Keutamaan VISI Insan cerdas bermartabat berlandaskan Iman, Harapan, dan Kasih                          MISI 1. Memperteguh dan meningkatkan kualitas penghayatan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengembangkan nilai-nilai luhur persaudaraan sejati 3. Mengembangkan sekolah sebagai masyarakat pembelajar yang berkualitas 4. Mendayagunakan potensi sekolah secara optimal                       TUJUAN 1. Menghasilkan insan berbudi pekerti luhur yang mampu menghargai dan memelihara kelestarian ciptaan Tuhan. 2. Menghasilkan insan yang bertumbuh kembang dalam kehidupan spiritual dan sosial. 3. Menghasilkan insan cerdas, bermartaba...

BROSUR PPDB 2021/2022 SMA KATOLIK SATYA CENDIKA JEMBER